Gayatrend.com – Dani Paraswati desainer yang keseharian dipanggil Dani, Kelahiran Semarang 31 Desember 1977, lulusan S1 di UNY FPTK Tata Busana di Jogja, Sejak beberapa bulan ini membuat ribuan masker karena wabah Covid-19. Kegiatan ini semua dilakukan dirumah disela kegiatan berkebun yang merupakan hobby lamanya.
Rumah disulap menjadi butik, tempat produksi dan tempat tinggal bersama anak-anak nya ini, terletak di jl Beringin 10 Denokan maguwoharjo Sleman Yogyakarta.
Sebagai anggota aktif di IFC Jogja, sebelum Covid-19, Dani sempat mengikuti Muffest 2020 di JCC yang merupakan agenda rutinnya, salah satu karyanya bertajuk Bohemian merupakan ekspresi dalam bergaya dan berbusana, sekalipun simple tapi terlihat keren.
Koleksi Dani kali ini merupakan koleksi premium yang sukses di muffest 2020, seiring jalannya waktu berjalannya wabah ini, Dani tidak ingin hanya rebahan dan berdiam merenungi nasib, seminggu setelah lockdown perusahaannya, kembali berkegiatan dengan semangat memproduksi masker yang dipadankan koleksi teranyarnya yaitu Bohemian.
Masker-masker ini nampak satu kesatuan dengan busana muslim Casual yang paling best Seller saat di Muffest 2020, maka Dani pun memadukan karya best seller nya dengan koleksi baru masker-masker pesanan klien yang sudah memiliki karyanya saat Muffest 2020. Bahan katun primisima dicap kontemporer yang kekinian dari beberapa unsur kayu dan daun yang merupakan inspirasi kebunnya selama ini kurang terjamah.
Karena Covid-19 ini, akhirnya hobby lamapun di teruskan senada karya2nya yang menjadi ilham membuat lagi karya lain yang lebih exclusive
Perencanaan karya lebaran sudah dirancang lama, karena kondisi Covid-19 ini, maka karya2 nya tetap diteruskan ditambahkan masker yang sepadan, intinya meskipun Lebaran dirumah saja, rasanya untuk keperluan sosmed dan tetap memberi semangat kekuatan ekonomi terus berjalan, maka koleksi yang lebih premium, baik dari bahan2 tile yang ekslusive ditambah payet2 dan pita2 bordir, menambah aksen lebih buat lebaran yang hanya di rumah saja.
Masker bisa berbiacara banyak tentang ekspresi dan style personal, maka kita lihat besok, seperti apa masker yang akan dikenakan mereka saat lebaran? Itulah ekspresi dan pribadi mereka tertebak dari style gayanya memilih masker-maskernya.
Indonesia atau Jogja khususnya, saat ini masih harus tetap untuk tinggal dirumah saja, tapi Dani tidak ingin terlena dengan kesenduan kondisi, tetap bersemangat bekerja dirumah dan terus memproduksi masker-masker cantik pesanan kliennya atau klien barunya yang penasaran dengan keunikan maskernya.
.