Health

Kenali Gejala dan Cegah Anemia Lebih Awal

GAYATREND.com – Kurang darah atau Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat.

Bisa dikatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter, anemia sudah tergolong berat dan disebut dengan anemia gravis.

Kadar hemoglobin normal tergantung pada usia, kondisi, dan jenis kelamin. Seseorang bisa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobin berada di bawah angka berikut:
Anak-anak: 11-13 gram per desiliter.
Ibu hamil: 11 gram per desiliter.
Laki-laki: 14-18 gram per desiliter.
Perempuan: 12-16 gram per desiliter.

Untuk mengatasi anemia tergantung kepada penyebab yang mendasarinya, mulai dari konsumsi suplemen zat besi, transfusi darah, sampai operasi.

Melalui tes darah, dokter juga akan mengukur kadar zat besi, hematokrit, vitamin B12, dan asam folat dalam darah, serta memeriksa fungsi ginjal. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab dari anemia.

Penyebab Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia). Anemia dapat terjadi akibat tiga kondisi berikut ini: Produksi sel darah merah kurang, Kehilangan darah secara berlebihan, Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.

Beberapa jenis Anemia yang umum terjadi berdasarkan penyebabnya:
1. Anemia akibat kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb). Kondisi ini bisa terjadi akibat kurangnya asupan zat besi dalam makanan, atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi.

2. Anemia pada masa kehamilan
Ibu hamil memiliki nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Meskipun demikian, kebutuhan hemoglobin meningkat saat hamil, sehingga dibutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Bila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang bisa membahayakan ibu hamil maupun janin.

3. Anemia akibat perdarahan
Anemia dapat disebabkan oleh perdarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi seketika. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, Selain itu, anemia karena perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.

4. Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.

5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria.

6. Anemia akibat penyakit kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.

7. Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.

8. Thalasemia
Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang dapat menderita thalasemia jika satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.

Gejala anemia awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia. Gejala yang bervariasi seperti : Lemas , cepat lelah, sakit kepala, sering mengantuk, kulit pucat, detak jantung tidak teratur, nafas pendek, nyeri dada, dingin ditangan dan kaki.

Disarankan untuk segera periksa ke dokter apabila merasa cepat lelah atau mengalami gejala anemia yang makin lama makin memburuk. Bagi penderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan rutin menerima transfusi darah, segera melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *