Health

Empat Jenis Masalah Kulit Yang Terkait Covid-19

GAYATREND.com – Sejak wabah virus corona, catatan gejala COVID-19 terus menjadi bertambah. Dengan pemindahan terkini dan keterkaitan waktu jauh dari virus, terus menjadi berarti untuk mengetahui tanda- tanda dini dan pula tanda- tanda COVID-19 yang tidak lazim.

Walaupun sedemikian itu, riset telah mengklaim cara lain untuk menemukan virus corona. Bagi sebuah riset di Inggris baru- baru ini, 4 jenis pergantian kulit bisa terjadi jika Kamu menderita COVID-19. Sesuai informasi Layanan Kesehatan Nasional Inggris, batu berdahak, temperatur besar dan lenyapnya bau dan rasa merupakan 3 tanda COVID-19 yang sangat biasa.

Tetapi, riset terkini menemukan kalau 17% penderita COVID-19 mengalami ruam kulit sebagai gejala awal mereka, sedangkan untuk 21% penderita ruam merupakan salah satunya gejala mereka. Sesuai riset, terdapat 4 jenis masalah kulit yang terkait dengan COVID-19, diambil dari Times of India.

Urtikaria ataupun gatal- gatal

Urtikaria merupakan ruam kulit yang biasanya bercorak merah, merah belia, ataupun bercorak daging. Dalam mayoritas permasalahan, gatal- gatal diakibatkan oleh respon alergi. Tetapi bagi sebuah riset yang mengaitkan 4 rumah sakit di Tiongkok dan Italia, 26% penderita COVID-19 meringik meningkatkan gatal- gatal.

Bengkak

Diisyarati dengan peradangan pembuluh darah kecil yang menyakitkan di kulit Kamu, meriang berdarah kerap dikabarkan pada anak muda dan berusia belia tanpa ataupun cuma gejala enteng COVID-19. Riset telah mengklaim 60 persen penderita COVID-19 menderita sakit kulit ini.

Ruam makulopapular

Dalam sebuah riset yang dilakukan di Spanyol, dari 375 penderita, 47% penderita dengan pergantian kulit terkait COVID-19 mengalami ruam makulopapular. Ini merupakan wujud lesi kulit yang dibedakan dengan zona kulit yang berganti warna dan latar.

Melepuh ataupun lesi vesikuler

Zona kulit yang tertutup oleh buih bermuatan larutan yang terangkat diucap lepuh ataupun lesi vesikuler. Salah satu situasi kulit yang sangat tidak biasa ditemukan pada penderita COVID, 9% penderita COVID yang ikut serta dalam riset di Spanyol melaporkan gejala masalah kulit itu.

Walaupun ruam kulit, pergantian warna, dan baret teridentifikasi pada banyak permasalahan, perihal itu tidak bisa dianggap sebagai salah satu faktor determinan COVID-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *