GAYATREND.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Peringatan BMKG itu juga termasuk dampak yang ditimbulkan selama memasuki masa pancaroba atau peralihan musim pada tahun ini.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan pers tertulis yang disiarkan laman setkab.go.id, Jumat 12 Maret 2021.
Menuru Guswanto, sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau mulai akhir Maret 2021. Salah satu ciri umum saat periode peralihan musim adalah adanya perubahan kondisi cuaca yang relatif lebih cepat, di mana pada pagi sampai siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas bahkan cukup terik, pada siang- sore harinya justru terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Namun situasi tersebut, kata dia, bisa saja terjadi dalam durasi singkat.
“Selama periode peralihan musim, ada beberapa fenomena cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, yaitu hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat- petir dan angin kencang seperti puting beliung, waterspot, dan hujan es,” sambungnya.
Guswanto juga menambahkan, bahwa fenomena hujan es merupakan fenomena yang umum terjadi selama periode peralihan musim. Hal tersebut dipicu oleh pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang lebih signifikan selama periode peralihan musim. Dalam sepekan ke depan, lanjutnya, juga diidentifikasi dinamika atmosfer yang masih dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat-petir dan angin kencang berpotensi terjadi,” kata Guswanto.
Adapun wilayah yang berpotensi terjadi diantaranya adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Selain itu juga ada di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Masyarakat pun diminta tetap memperbarui informasi mengenai cuaca di Tanah Air lewat https://www.bmkg.go.id, atau mengikuti akun media sosial @infoBMKG serta mengunduh aplikasi iOS dan android ‘Info BMKG’. Sekadar informasi, BMKG juga membuka layanan informasi cuaca selama 24 jam.