Megapolitan

Covid-19 Kota Bandung Masih Tinggi Di Masa PPKM

GAYATREND.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memberikan penjelasan terkait kondisi jumlah kasus Covid-19 yang masih tinggi di masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Salah satu faktor yang menyebabkan kasus masih tinggi terjadi karena tes dan pelacakan yang masif dilakukan sehingga terdeteksi kasus Covid-19.

Berdasarkan pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga minggu kemarin, total konfirmasi Covid-19 di Kota Bandung mencapai 34.865 kasus dengan kasus konfirmasi aktif harian mencapai 448 kasus. Total konfirmasi aktif telah mencapai 8.203 kasus, sembuh mencapai 25.491 kasus dan meninggal dunia 1.171 kasus.

Menurut Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Bandung, Yorisa Sativa mengatakan kasus Covid-19 yang masih tinggi disebabkan karena tes, pelacakan dan treatment yang dilakukan secara masif. Kondisi tersebut akan lebih tinggi jika PPKM tidak diberlakukan di Bandung.

“(Kasus tinggi) bisa karena upaya 3T Kota Bandung masif, jadi banyak yang terdiagnosa hasil tracing, testing dan treatmentnya,” ujar Yorisa,Senin (26/07/2021).

Ia pun menuturkan, jika PPKM tidak diberlakukan maka kasus Covid-19 akan semakin tinggi. Sebab mobilitas masih akan terus terjadi, protokol kesehatan mulai kendor, terjadi kumpulan keluarga besar.

“Bila dibandingkan dengan tidak ada kebijakan PPKM akan lebih besar lagi angkanya, prediksi secara epidemiologi. Mobilitas mungkin masih terjadi, prokes mulai kendor, kumpul-kumpul keluarga besar diluar keluarga inti,” bebernya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara yang mengatakan saat PPKM berlangsung pelacakan, tes dan isolasi dilakukan secara masif sehingga berpengaruh terhadap kasus yang tinggi.

Dikatakan Ahyani, keberadaan rapid tes antigen yang diakui sebagai salah satu alat mendiagnosa turut berpengaruh terhadap jumlah kasus.

“Di masa PPKM justru strategi nasional lacak, testing, isolasi juga rapid diakui sebagai diagnosa. Pihaknya juga menyisir laporan terkait kematian akibat Covid-19 sehingga angkanya tinggi,” tandasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *