GAYATREND.com – Dua tahun sebelum vokalis Steven berpulang pada 22 Juni 2021, Coconut Treez memutuskan ke puncak di Bogor, ‘menepi’ dari keramaian dan menyatukan kembali visi bermusik mereka setelah hampir 20 tahun band reggae itu berkarya.
Bertepatan 100 hari Kepergian Steven, di Salah satu cafe Berlokasi di Tangerang Selatan, istri sang mendiang hadir ditengah Band Steven Coconut Treez yang berevolusi menjadi Coconut Treez.
13 lagu lahir dari masa jeda di medio 2019 itu. Masa ketika Teddy (perkusi) lalu Aray (gitar) telah lebih dulu meninggalkan Steven, Rival, Tege, Aci, dan Iwanouz. Masa ketika yang tertinggal lalu membangun eksistensi masing-masing dari proyek-proyek musik solo.
Steven Jam, Ray d Sky, Dreads Conspiracy dan MAN adalah beberapa di antaranya yang menjadi catatan dari perjalanan itu sebelum pada akhirnya menyatu kembali dalam Coconut Treez.
Coconut Treez merilis jelang peluncuran album yang bertitel “Langsamkan” Dengan 13 lagu.
Perjalanan waktu dan kondisi kekinian ikut membentuk suasana batin semua personil. Di masa ketika album terbaru ini diikhtiarkan hadir ke publik, pandemi mengurung dunia sekian lama dan sedemikian rupa mencemaskannya.
Sebuah lagu dalam album itu bahkan menyiratkan duka. Tepeng, nama akrab yang lebih dikenal bagi Steven, menulis syair permintaan maaf sebagai pesan perpisahan. “…sesalku, menyiksaku, namun tulus maafmu, hapuskan salahku.”
Sebuah penggalan syair di lagu berjudul Tak Tergantikan itu adalah single yang mengantar album yang didedikasikan buat Tepeng, Aray, dan Teddy yang telah lebih dulu meninggalkan. Tak Tergantikan menjadi single paling kontemplatif yang pernah diciptakan Coconut Treez setelah single legendaris Welcome to My Paradise dan single-single yang lain.
Rival, salah satu personel Coconut Treez mengatakan, ini adalah peluncuran rilis album ke empat yang dijadikan sebuah momentum untuk sang mendiang.
“Album ini yang berisi 13 lagu, dipersembahkan khusus untuk Almarhum Steven yang lebih dulu pergi meninggalkan kita” ujar Rival pada awak media di Tangsel, Rabu (29/09/2021).
Ia juga menceritakan Album Yang di buat ditahun 2018 dan dirilis tahun 2021 ini adalah sebuah harapan bagi industri musik Indonesia.
“Kita harus terus berkreativitas untuk menciptakan sebuah karya di masa sulit Pandemi Covid-19”.
Bahkan menurut Tege satu dari personil Coconut Treez pun menjelaskan Album “Langsamkan” saat rilis sekarang ini Tak kalah Hit dengan single kontemplatif legendaris terdahulu.
“Album “Langsamkan” ini Tak akan kalah Hit dengan single lagu legendaris terdahulu “Welcome To My Paradise”, Ujarnya.
Saat di singgung akankah menambah personil baru, menurut Tege dengan personil yang ada seperti Rival dan Bocay belum berminat untuk menambah personil baru.
“Kami bertiga Belum ada niat menambah personil baru Seperti Lagu Tak Tergantikan”, tutup Tege.