GAYATREND.com – Meningkatnya angka kasus positif COVID-19, pemberian vaksin booster kembali digencarkan. Booster vaksin disebut juga vaksin dosis ketiga diberikan sebagai upaya untuk memutuskan rantai penularan COVID-19. Tujuannya dengan meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus Corona.
Dosis ketiga ini dinilai dapat meningkatkan efektivitas vaksin COVID-19 yang sebelumnya sudah diberikan. Seiring berjalannya waktu, efektivitas vaksin dosis 1 bisa melemah, sehingga perlindungan terhadap virus pun menurun. Maka dari itu, diberikan vaksin tambahan untuk membentuk kembali antibodi dan memperpanjang perlindungan.
Fakta Terkait Vaksin Booster COVID-19
Sejauh ini, pemberian vaksin dosis ketiga ditargetkan pada masyarakat yang sudah menerima dosis kedua lebih dari 6 bulan, berusia di atas 18 tahun, lansia, orang dengan daya tahan tubuh lemah, serta pengidap penyakit tertentu alias komorbid. Di Indonesia, pemberian vaksin booster dilakukan dengan homolog (sama dengan vaksin sebelumnya) dan heterolog (berbeda dari jenis vaksin sebelumnya).
Kondisi tubuh dan daya perlindungan yang dihasilkan vaksin pada setiap orang bisa berbeda-beda. Faktor lain yang juga memengaruhi adalah kesehatan tubuh, jenis vaksin yang diperoleh, serta varian virus corona yang tengah beredar. Namun, menerima vaksin dosis ketiga dinilai jauh lebih baik, daripada tidak sama sekali.
Ada beberapa manfaat dari pemberian vaksin booster COVID-19, antara lain:
1. Mencegah infeksi virus Corona;
2. Mempertahankan tingkat kekebalan tubuh;
3. Memperkuat antibodi yang sudah terbangun;
4. Memperpanjang masa perlindungan dari virus.
Dengan melakukan vaksinasi segera dan menerapkan prokes secara ketat, diharapkan penularan virus corona bisa segera dikendalikan. Selalu kenakan masker saat harus beraktivitas di luar rumah, hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Cara Mendapatkan Vaksin Dosis Ketiga
Di Indonesia
Pemberian vaksin dosis ketiga sudah mulai dilakukan. Pemberian vaksin tambahan akan dilakukan dengan cara homolog dan heterolog. Mengutip website resmi Kemenkes, rencana pemberian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga selama Januari 2022 adalah sebagai berikut:
Kombinasi vaksin booster yang saat ini diberikan berdasarkan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri serta sudah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, meliputi:
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinovac akan diberikan separuh dosis Astra Zeneca (0,25 ml), separuh dosis Pfizer (0,15 ml), dosis penuh Moderna (0,5 ml), dosis penuh Sinopharm (0,5 ml), dosis penuh Sinovac (0,5 ml), atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Astra Zeneca akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml), dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml), atau dosis penuh Pfizer (0,3 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Pfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0,3 ml), separuh dosis Moderna (0,25 ml), atau dosis penuh Astra Zeneca (0,5 ml).
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Janssen (J&) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml)
• Untuk sasaran dengan vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml) atau dosis penuh Zifivax (0,5 ml).
Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru akan disampaikan kemudian.
Untuk bisa mendapatkan vaksin dosis ketiga, segera cek aplikasi PeduliLindungi untuk menemukan tiket vaksin booster. Jika dosis kedua sudah diberikan lebih dari 6 bulan, biasanya tiket vaksin dosis ketiga akan secara otomatis muncul. Jika sudah mendapatkan tiket tersebut, artinya kamu masuk dalam kelompok yang layak mendapatkan vaksinasi booster.
Pemberian vaksin booster dilakukan di Fasyankes milik pemerintah, seperti Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan Pemerintah Daerah, serta pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes).
Seperti pemberian vaksin dosis sebelumnya, vaksin COVID-19 lanjutan ini juga bisa memberi efek samping. Namun, gejala yang muncul umumnya ringan dan bersifat sementara. Vaksin dosis ketiga bisa memberi efek samping berupa nyeri di lokasi suntikan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Gejala yang muncul merupakan respons alami dan bisa menjadi tanda bahwa kekebalan tubuh mulai bereaksi terhadap vaksin yang disuntikkan.