GAYATREND.com – Salah satu yang diserang oleh virus Corona adalah pernapasan pasiennya sehingga untuk penderita yang telah mengalami gejala yang parah mereka akan mengalami sesak bernapas.
Ketua KSM Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan dr. Siti Chandra Widjanantie, SpKFR(K) membagikan beberapa tips latihan pernapasan yang bisa dilakukan oleh pasien Covid-19, baik yang dirawat di bangsal rumah sakit ataupun isolasi mandiri di rumah.
Salah satu gejala umum yang dirasakan oleh pasien Covid-19 adalah sesak napas karena kurangnya oksigen. Latihan pernapasan ini dipercaya dapat meningkatkan level oksigen di dalam tubuh pasien.
“Saya akan memberikan latihan pernapasan yang mudah diaplikasikan untuk pasien Covid-19 dalam perawatan di bangsal maupun isolasi mandiri di rumah,” ujar dr. Siti seperti dikutip Antara, Sabtu (3/7/2021).
Dikatakan, latihan pertama adalah melakukan relaksasi untuk pengaturan napas. Pasien diminta untuk tarik napas dalam keadaan duduk dan postur tegak. Tarik napas secara perlahan-lahan saja, kemudian lepaskan. Ulangi sebanyak ketiga kali. Ketika bernapas, bernapaslah menggunakan diafragma. Caranya tarik napas melalui hidung dan rasakan udara mengisi perut lalu lepaskan.
Selanjutnya, latihan pernapasan dengan menggerakkan bahu. Tarik napas agak dalam sambil menggerakkan bahu ke arah depan, kemudian buang napas. Lakukan ke arah sebaliknya dan diulang sebanyak tiga kali.
Latihan selanjutnya adalah latihan pengembangan dada dengan cara thoracal mobility atau mobilitas dinding dada. “Kita minta pasien untuk tarik napas sambil tangan mereka diangkat ke atas,” ujar dr. Siti.
Pertama-tama tarik napas sambil mengangkat tangan, lalu buang napas berbarengan dengan menurunkan tangan. Ulangi hal ini sebanyak tiga kali.
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan dada dengan tangan ke samping. Caranya, tarik napas sambil tangan dibuka ke samping. Kemudian hembuskan napas dan tangan diturunkan. Ulangi lagi sebanyak tiga kali.
Langkah berikutnya, latihan pengembangan dada ke arah samping kanan dan kiri secara bergantian sambil tarik napas. Caranya, tarik napas dan angkat tangan kanan ke atas lalu menyamping. Kemudian buang napas dan turunkan. Lakukan juga pada tangan kiri dan masing-masing diulang tiga kali atau sesuai dengan kemampuan pasien. Ingat jangan memaksakan diri.
Selanjutnya adalah latihan pernapasan dalam atau deep breathing. Pasien diminta menarik napas dalam lalu menahannya sebelum dihembuskan. Setelah itu, tarik napas secara bertahap dua atau tiga kali dan buang. Ulangi sebanyak tiga kali. “Lebih baik dan lebih dianjurkan apabila bisa bernapas dengan otot perut atau otot diafragma. Jadi saat tarik napas, kembungkan perut, buang napas, perut kempes,” tutur Siti.
“Kita bisa meletakkan tangan di perut untuk merasakan tarikan napas perut dan kembungkan. Tarik napas, kembungkan perut, buang napas perut kempes. Kemudian tarik napas secara bertahap, tarik, tarik, tarik, buang napas, perut kempes,” imbuhnya.
Selanjutnya adalah dengan latihan batuk. Pasien diminta untuk tarik napas dalam, lalu lakukan batuk secara huffing atau mulut terbuka seperti meledakkan sesuatu. Caranya, tarik napas dalam lalu batukkan dengan mulut terbuka. Ulangi sebanyak tiga kali.
Selain huffing, pasien juga juga bisa latihan pernapasan batuk dengan coughing. Caranya, tarik napas dalam dan keluarkan dengan glottis tertutup atau batuk dengan mulut tertutup.
Prone position atau yang viral dengan istilah proning adalah posisi yang sangat dianjurkan untuk pasien Covid-19.
Caranya adalah letakkan bantal di bawah pinggul dan pasien diminta untuk posisi tidur dengan posisi tengkurap. Dalam posisi tengkurap, pasien diminta untuk menarik napas lalu buang. Ulangi sebanyak tiga kali.
“Demikian tadi adalah rangkaian latihan pernapasan yang bisa diberikan untuk pasien dalam perawatan Covid-19 di bangsal maupun isolasi mandiri di rumah. Semoga bermanfaat,” jelas dr. Siti.