GAYATREND.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengidentifikasi empat perubahan baru dalam paradigma pariwisata pascapandemi. Yaitu wellness tourism, work from destination, culture immersion dan off-grid travel.
“Wellness travel lebih mengutamakan kesehatan atau healing, work from destination memungkinkan wisatawan masih bisa bekerja dari tempatnya berwisata. Culture immersion melibatkan wisatawan pada budaya setempat, dan off-grid travel lebih pada menuju destinasi-destinasi baru,” ulas Menparekraf Sandiaga Uno dalam Seminar Nasional ‘New Paradigm of Indonesia Tourism Industry Trend’, Selasa (13/12/2022).
Menparekraf mengakui, dinamika global masih membebani pemulihan pariwisata, utamanya laju inflasi dan tingginya harga energi Sehingga mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya pilihan mengurangi pengeluaran dan pilihan untuk tidak bepergian.
“Sekitar 61 persen para ahli di organisasi pariwisata dunia (UNWTO) meyakini pariwisata internasional baru akan pulih di 2024 atau setelahnya. Bahkan di Asia pemulihan diproyeksikan tahun 2025 dengan catatan Tiongkok melonggarkan kebijakan lockdown-nya,” ucap Sandiaga.
Untuk Indonesia sendiri, proses pemulihan pariwisata berlanjut dilihat dari perkembangan sejumlah indikatornya. Misalnya, nilai devisa pariwisata hingga triwulan III-2022 sudah mencapai USD4,26 miliar dari target USD5,95 miliar.
“Jumlah wisatawan mancanegara tercatat 3,92 juta kunjungan, dari target 3,5-7,4 juta kunjungan. Sedangkan serapan tenaga kerja mencapai 21,64 juta orang,” ujar Menparekraf.
Di tahun 2023-2024 strategi pariwisata Indonesia masih dalam tahap pemulihan. Untuk itu telah disusun sejumlah inisiatif program tahun 2023, mulai dari aspek kelembagaan dan SDM, marketing, hinga destinasi dan investasi.
“Saya optimis target pariwisata dapat tercapai, kami tetap mengedepankan slogan 3G. Yaitu Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi lapangan kerja),” jelt Sandiaga menutup keterangannya.
