Health Megapolitan

Epidemiolog: Perlu Dibangun Literasi Soal Gagal Ginjal Akut

GAYATREND.com – Membangun literasi soal gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) perlu dilakukan secara masif untuk meningkatkan kewaspadaan publik. Demikian disampaikan Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

“Membangun komunikasi risiko yang efektif, membangun literasi publik tentang gagal ginjal akut perlu agar masyarakat lebih waspada,” ujar Dicky di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Perilaku masyarakat untuk mendatangi layanan kesehatan juga perlu dibangun agar keracunan obat pada pasien gangguan ginjal akut dapat teratasi. “Di daerah masih banyak masyarakat yang masih enggan ke faskes, mereka cenderung mengobati sendiri,” ujarnya.

Dicky yang juga Praktisi dan Peneliti Global Health Security itu menambahkan, literasi juga perlu melibatkan tenaga kesehatan, terutama di daerah-daerah.

“Sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak juga tentunya sangat diperlukan untuk mencegah agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin,” tuturnya.

Dicky mengemukakan dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa terdapat beberapa penyebab gagal ginjal akut. Yang sering menjadi penyebabnya adalah hipertensi yang tidak terkendali, diabetes, infeksi virus, hingga diare berat.

“Selain itu juga ada faktor kimia seperti Etilen Glikol yang menjadi salah satu outbreak terjadinya gagal ginjal akut,” paparnya.

Menurut Dicky, kasus gagal ginjal akut yang menyebabkan kematian pada anak sudah masuk dalam kriteria kejadian luar biasa (KLB).

“Tentunya, keadaan seperti ini memenuhi kriteria kejadian luar biasa, karena definisi KLB adalah suatu kejadian yang tadinya tidak ada,” paparnya.

Terpisah, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Zulies Ikawati menyarankan masyarakat untuk memperbanyak minum air putih. Itu jika telanjur mengonsumsi obat yang mengandung zat Etilen Glikol (EG).

“Saya kira meminum air putih yang banyak mempercepat eliminasi pembuangan karena air itu nanti menggelontorkan dan juga mengencerkan. Sehingga kadar yang berbahaya menjadi berkurang sambil tetap dipantau apakah ada gejala,” ujarnya.

Zulies menjelaskan bahwa Etilen Glikol (EG) dan Ditilen Glikol (DEG) merupakan suatu cairan bening, tak berwarna dan tak berbau yang biasa digunakan untuk industri mesin. Senyawa tersebut kerap digunakan sebagai zat antibeku untuk penggunaan pada radiator dan merupakan senyawa yang bersifat toksik atau beracun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *