Gayatrend.com – Utamanya, mental yang harus dipersiapkan ketika wabah corona terjadi. Baik mental diri sendiri, juga mental orang – orang di sekitar kita. Bisnis menjadi hal yang di nomor duakan, tetapi bukan berarti brand kita menjadi hilang dan kita berhenti menghasilkan karya.
Merasa perihatin dengan kondisi perekonomian sekarang ini terutama bagi para ukm yang bergerak di bidang fashion membuat Deceu harus berpikir keras untuk bisa mempertahankan pegawainya. Deceu merasa tidak adil dikala seluruh sanak saudaranya di kampung dirumahkan kalau saya harus merumahkan mereka juga.
Pada suatu waktu mereka bilang kepada saya , “Bu kita jangan dirumahkan ya”, saya hanya bisa menjawab iya sambil berkata dalam hati bagaimana caranya menggaji mereka karena dikala Ramadhan ini saya harus membatalkan 3 pameran besar di mall besar dan 2 outlet yang tutup karena PSBB. Karena kondisi inilah akhirnya tanpa mengurangi rasa perihatin & semangat kita terhadap suistainable fashion yang baru saja kita semangati bersama,” ungkap Deceu.
Decue berusaha merubah strategi penjualan dengan membuat masker yang diberi nama Lace Mask.
Material Lace Mask dibuat dari kain perca untuk mengurangi limbah industri. Terdiri dari 3 lapisan kain; kain lace pada bagian luar dan lapisan tengah, lalu kain organik anti bakteri pada bagian dalam. Bagian tengah diberi kantong yang bisa disisipkan tisue sebagai fiter. Didesign dengan menggunakan tali panjang (hijab friendly) dengan diberi sentuhan aplikasi bunga2 kecil dan beads sehingga pemakainya terlihat cantik walaupun di rumah saja.
“Corona tidak membuat kami berhenti berkarya. Mari terus melangkah, terus berjalan, terus berbuat, terus saling bantu mempromosikan produk teman” papar Deceu